Sabtu, 30 Oktober 2010

Researcher On Forest

Researcher on Forest atau Peneliti di Hutan dibuat menjadi nama blog ini dengan alasan bahwa itu adalah profesi saya sejak 1991. Khususnya Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berkecimpung dalam berbagai bidang penelitian termasuk pemuliaan, silviculture, kayu , lingkungan, dan sosial.

Berkarya atau berprofesi sebagai peneliti di bidang HTI selama belasan tahun, bahkan mendekati 20 tahun terasa bahwa objek dan materi penelitian semakin besar dan peluang untuk menemukan terobosan semakin tinggi pula. Perkembangan ilmu per"HTI"an semakin pesat dan maju seiring semakin terkurasnya atau semakin sempitnya perolehan kayu dari Hutan Alam, sementara kebutuhan Kayu dan produk hutan lainnya tidak dapat dibendung. Bagaimanapun kayu tetaplah menjadi salah satu kebutuhan primer manusia dan Hutan adalah tempat untuk menghasilkannya dan manusia sepertinya takkan pernah lepas dari hubungan itu.

Banyak suka duka menjadi peneliti di bidang HTI. Banyak orang merasa heran juga atas profesi ini, tapi tak sedikit pula yang menyanjungnya dan atau menghormatinya.....Apapun itu, tentunya bagi peneliti itu sendiri, hutan dalam arti luas, atau HTI dalam arti sempit, tetap menjadi sumber inspirasi untuk berkarya dan berbuat.

Dalam pengalaman saya, peneliti di HTI itu semakin membanggakan , takkala sebuah hasil observasi atau penelitian menghasilkan sebuah kalimat pendek sebagai kesimpulannya. Mungkin ada yang mengatakan kalimat-kalimat pendek itu mudah dibuat, mudah dituliskan, bahkan mudah dibacanya.... tapi bagi peneliti ada rasa mendalam atas kalimat yang menjadi kesimpulan observasi dan atau penelitiannya. Misalkan saja, hasil penelitian tentang pengaruh pemupukan terhadap pertumbuhan Cassia seamea, disimpulkan "dosis pupuk yang terbaik adalah 100 gram NPK per pohon dan waktu pemupukan yang paling tepat adalah pada saat tanam dan umur 6 bulan " . Terbaca sangat singkat, pendek dan tidak fenomenal. Bagi peneliti, untuk menemukan satu baris kalimat itu biasanya menguras waktu, tenaga, pemikiran , dana dan bahkan menguras isi kantung sendiri. Tidak terlihat dalam kesimpulan itu bahwa untuk menuliskan itu dibutuhkan waktu bertahun-tahun. Bukan hanya soal waktu yang relatif lama, untuk menemukan satu kesimpulan saja sering harus menghadapi berbagai permasalahan teknik, dana, fasilitas, dan terkadang tekanan psikologis....yaitu "pemaksaan" , pemaksaan kehendak yang melenceng dari nilai-nilai kebenaran ilmiah.

Menjadi peneliti tentunya sebuah pilihan....... sebuah profesi yang tidak berbeda dengan profesi lainnya. Butuh integritas, butuh keseriusan, butuh kedisiplinan, dan terkadang butuh pengorbanan pribadi untuk menegakkan nilai-nilai dasar profesi itu sendiri. Professionalisme memang punya konsekuensi.

Senangnya menjadi peneliti di hutan, takkala melihat hijaunya pepohonan, dan dibalik hijau dedaunan itu tersimpan misteri-misteri yang dapat dituliskan dalam sebuah kalimat singkat, pendek, tegas, jelas dan penuh tanggung jawab moral.

Viva Peneliti Hutan

Tidak ada komentar: