Minggu, 31 Oktober 2010

HUTAN TANAMAN INDUSTRI DI ERA GENERASI PLATINUM (Sebuah pemikiran)







Perubahan zaman merupakan suatu hal yang tidak dapat dielakkan oleh siapapun juga di dunia ini. Waktu yang bergulir terus tanpa henti, diiringi perkembangan teknologi dan peradaban manusia yang semakin kompleks menimbulkan perkembangan yang tidak dapat dihentikan.

Tahun 2000, sering disebutkan sebagai awal dimulainya abad baru yaitu masuk abad Millenium atau Abad baru yaitu Abad ke 21 yang diduga akan sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya. Bahkan disebuatkan generasi abad ke 21 ini akan melahirkan  sebuah generasi super baru dan digelari dengan GENERASI PLATINUM. Generasi platinum adalah generasi yang memandang dunia tanpa batas-batas kontinental/negara dan administrasi, generasi yang berfikiran menjawab tantangan dunia dan generasi yang memiliki kompetensi tingkat dunia melampau generasi sebelumnya dan mereka memiliki ciri-ciri :
-          Lintas bahasa ( mempunyai kemampuan berkomunikasi dan bergaul dengan pengguna  berbagai bahasa dunia seperti English, Spanish, France, Mandarin, Japan, Arab, Indonesia, dll)
-          Lintas Budaya ( mempunyai pemahaman dan adaptasi yang tinggi terhadap berbagai karakter budaya dunia seperti Eropa, Latin, Asia , Afrika, Pacific, America, dll)
-          Lintas disiplin ( mempunyai kemampuan untuk mengikuti pola disiplin yang diterapkan seluruh dunia, misalnya tepat waktu, jujur, sportif, kerja keras, dan komit terhadap aturan diseluruh dunia)
-          Lintas Kompetensi (mempunyai kemampuan untuk memahami persoalan-persoalan dunia secara integral, bukan hanya  dari ilmu eksakta dan teknologi tetapi mencakup ilmu sosial, ekonomi, kesehatan, gaya hidup-hobi,  seni, musik, dll)

GENERASI SEBELUMNYA [1]

Pemberian istilah generasi sebenarnya sudah sangat dipahami menjadi sebuah istilah yang dimaklumi seluruh manusia di dunia ini.  Sebelum generasi Platinum ada beberapa istilah generasi seperti generasi baby boomers, generasi X, generasi Y. Dan sekarang muncul generasi Platinum yang berarti sesuatu yang sangat bernilai tinggi dan yang melebihi nilai dari Emas.

Generasi Baby boomers
Adalah generasi yang lahir setelah perang dunia ke dua yaitu antara tahun 1946 – 1964. Pada masa ini, setelah carut marutnya zaman peperangan di seluruh dunia, maka datanglah zaman dimana masyarakat dunia mulai menata kehidupannya dan terjadilah ledakan jumlah kelahiran anak diseluruh dunia ( sehingga muncullah istilah baby boomers). Pada saat ini perkembangan teknologi mulai terbangun dengan ditandai munculnya Televisi, munculnya musik roc’k and roll sebagai media untuk ekspresi diri. Generasi ini ditandai dengan karakter suka memberontak. Walaupun demikian generasi ini membuka jalan bagi generasi selanjutnya.

Generasi X
Adalah generasi yang lahir setelah generasi Baby boomers. Tahun terlahirnya generasi ini adalah antara tahun 1965 sampai 1980.  Anak-anak di generasi ini sangat menyukai musik sebagai salah satu akibat dari berkembangnya industri musik dan Televisi, misalnya ditandai dengan munculnya MTV sebagai icon dari generasi ini. Pada masa ini juga muncul Video games berbagai jenis sehingga generasi ini memiliki sifat karakter agak sinis, skeptis, dan kurang optimis dalam menatap masa depan. Namun demikian generasi ini sangat akrab dengan berbagai teknologi dan memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi. Dapat dilihat munculnya perusahaan-perusahaan raksasa di berbagai belahan dunia adalah rancangan dan buatan anak-anak di generasi ini.

Generasi Y
Adalah generasi yang lahir setelah periode Generasi X, dan terlahir pada tahun 1981-1995. Generasi ini juga dikenal sebagai generasi Millenium dengan ditandai munculnya teknologi informasi yang begitu cepat dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Munculnya teknologi komunikasi yang handal seperti Internet merupakan icon dari generasi ini. Karakter anak-anak di periode ini cenderung menuntut, tidak sabar, serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang buruk. Dan berbagai sifat yang dianggap negatif oleh generasi sebelumnya seperti cuek dan cenderung mengabaikan aturan kantor pada saat bekerja, namun generasi ini dipuji karena semangat dan energi mereka yang luar biasa dalam bekerja.

Generasi Platinum
Saat kita masih terkagum-kagum dengan generasi millenium, ternyata sudah mulai muncul generasi baru yang disebut generasi Platinum. Mereka ini adalah anak-anak yang terlahir pada abad ke 21 dimana masyarakat dunia sudah mulai terbuka dengan masalah-masalah global seperti perilaku dan cara berfikir global, sarana pendidikan yang semakin canggih dan teknologi yang semakin mudah dan murah tetapi efisien dan efektif membantu kegiatan manusia. Generasi ini sangat akrab dengan teknologi, sangat ekpresif dan ekploratif dalam mengembangkan diri dan teknologi,  dan adaptif dengan perkembangan teknologi dibelahan dunia lainnya.  Generasi ini juga menggunakan teknologi komunikasi yang handal dalam bergaul,  dan menjadi dasar bagi mereka untuk menghasilkan sesuatu karya yang sangat produktif. Generasi ini tidak hanya aktif dan handal di bidang akademisi, tetapi juga handal dan  produktif dibidang non-akademis. Paduan kemampuan akademis dan non-akademis menjadi ciri generasi ini dan mereka menjadi warga dunia yang tanpa batas. Mereka  memiliki  multi talented, multi language, dan multi disiplin. Tentunya kemampuan multi-multi tersebut sangat didukung dengan pola hidup sehat yang multi-budaya/culture dan memandang persoalan dunia dengan sangat integral (terpadu) dan dari berbagai bidang ilmu (multi-sicience/multiple intellegence) dan teknologi (multi-technology). Mereka sangat perduli dengan kesehatan , karena kesehatan menjadi inti dan produktifitas dan kemampuan lainnya, dan mereka sangat peka terhadap masalah-masalah sosial yang mengglobal seperti masalah Global warming, Hak asasi dan persamaan hak,  issu gender, dan masalah lingkungan lainnya.  Mereka mampu menstimuli diri dengan berbagai persoalan dunia dan merespon sesuatu dengan cepat, tangkas dan terpadu dari kemampuan bahasa, logika, gerak (kinestetik), interpersonal (hubungan dengan orang lain), imajinasi dan ruang (spasial), musik, seni, dll. Dunia menjadi tanpa batas bagi mereka.  Mereka tidak akan membeda-bedakan manusia berdasarkan ras, agama, negara, suku, bahasa, asal usul, pendidikan, jenis kelamin dll, tetapi mereka akan melihat seseorang berdasarkan kapasitas dan kompetensinya. Mereka sangat peduli dengan sportifitas, kejujuran, komitmen, dan kerja keras. Mereka sangat memberi appresiasi tinggi terhadap karya orang lain dan mencoba menciptakan karya-karya baru yang fenomenal.

Melihat kemampuan generasi Platinum maka kita dapat mengatakan mereka akan menguasai dunia ini dengan keahlian dan kepakaran mereka. Bagaimana generasi sebelumnya menghadapi “gebrakan” generasi Platinum ini ?

a.        Perbaikan kemampuan Akademis
ü            Belajar lebih mendalam tentang disiplin ilmu yang menjadi bidang kita, apabila punya kesempatan lanjutan kuliah ke jenjang lebih tinggi atau ambil kursus/pelatihan-pelatihan terkait
ü            Belajar hal-hal baru yang berkenan dengan ilmu pengetahuan terbaru dan teknologi baru, dapat dilakukan dengan membaca buku atau majalah-majalah ilmu pengetahuan/teknologi
ü            Belajar memahami bidang ilmu lain yang lebih memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain
ü            Belajar bahasa orang lain terutama bahasa dunia ( English, Germany, Spanish, Mandarin, dsb)
ü            Belajar memahami teknologi informasi/komunikasi dan perkembangannya

b.       Perbaikan kemampuan non akademis
ü            Belajar hal-hal di luar bidang disiplin ilmu kita (paling tidak membaca)
ü            Ikuti perkembangan dunia lain dengan memperhatikan berita-berita dunia
ü            Membaca cerita fiksi atau menonton film-film bermutu (terutama yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, seni dan budaya), apalagi buku dan film yang ”menghebohkan” dunia
ü            Pahami perkembangan politis dan sosial masyarakat karena bidang ini mau tidak mau akan tetap menjadi bagian dari dunia ini
ü            Ikut serta dalam kegiatan sosial kemasyarakatan (paling tidak tau data statistik mengenai lingkungan kita dan apa kejadian disekitar kita)
ü            Baca biography atau buku yang menginpirasi /memotivasi diri untuk lebih maju dan semangat
ü            Masukkan kedalam organisasi-organisasi profesi  (paling tidak menjadi member yang menerima newsletter rutin, sekali-kali cobalah menulis atau memberi tanggapan)
ü            Tingkatkan hobby yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh atau finansial ,misalnya olah raga, seni, kolektor, menulis, dsb

HUTAN TANAMAN INDUSTRI DI ERA PLATINUM

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Kehutanan akan mengikuti perkembangan zaman. Siapapun tidak mampu menghalanginya karena perkembangan dunia akan sangat dipengaruhi oleh kondisi hutan di dunia.

Dalam hal ini, untuk pekerja-pekerja di Hutan Tanaman Industri,  akan dihadapkan dengan teknologi dan pengembangan ilmu-ilmu terbaru di dunia. Bidang yang akan semakin menjadi primadona (sangat berkembang dan diminati)  di bidang HTI adalah :
-          Bioteknologi ( rekayasa genetik, pertukaran clones, gene conservation, bio-pesticide, organic – forestry, silviculture low input, bio-fuel from forestry, bio-fertilizer, dll) dan organic forestry
-          Information system ( software perpetaan dan satelit , digital biometrika, biomassa  hutan dan nutrient cyling, software financial, software stock dan inventory, dll )
-          Forest Environment  ( Carbon trade/CDM, RADD,  Water Resources/Hydrology , Microbiology, Flora Fauna )
-          Financial ( Cost reduction program, others income from forestry plantation)

Ke depan, untuk mendapat konsesi lahan yang lebih besar untuk Hutan Tanaman Industri  akan semakin sulit, apalagi dengan berkembangnya  usaha – usaha pertanian seperti perkebunan yang dipercaya lebih memberikan nilai tambah bagi masyarakat disekitarnya, termasuk dengan pola-pola kemitraan dengan masyarakat. Bisnis HTI akan semakin disorot oleh LSM-LSM  dunia terutama karena masih adanya pemungutan limbah kayu eks hutan sekunder/hutan alam dari konsesi HTI. Menurut mereka limbah kayu untuk penyiapan lahan adalah “akal-akalan” pengusaha HTI untuk memenuhi kebutuhan kayu industri pulp and papernya. Berkembangnya ilmu lingkungan akibat pengaruh isu Global Warming akan menjadi pemicu gerakan anti HTI. HTI yang menerapkan tanam-pelihara-tebang dirasakan justru tidak mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab Global Warming. Hal ini juga terbentur dengan konsep Carbon Trade/CDM yang masih menerapkan sistem bahwa pohon yang sudah ditanam dan dipelihara tidak boleh ditebang.

Pemerintah dan lembaga masyarakat lain akan berlomba-lomba memelihara hutan alam dan hutan wilayat masyarakat adat, apalagi ada penggantian dana pemiliharaan hutan yang dicairkan melalui program RADD/CDM. Hutan yang selama ini diklassifkasikan sudah tidak komersil (dan layak dijadikan konsesi HTI) akan dipermasalahkan karena apabila ada dana untuk perbaikan kondisi hutan tersebut, maka peruntukan menjadi areal HTI akan menjadi pilihan yang terakhir.  Pemerintah juga akan semakin hati-hati memberikan izin usaha HTI (baca : konsesi baru) karena pertimbangan global.

Permasalahan isu-isu negatif yang diakibatkan oleh adanya kegiatan HTI akan semakin tinggi disuarakan  , terutama apabila perusahaan HTI sendiri tidak mampu menjawab isu negatif tersebut dengan fakta dan bukti nyata. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akan semakin memudahkan masyarakat memantau kinerja perusahaan HTI. Penggunaan satelit dan akses internet yang semakin mendunia akan menjadi sarana informasi yang mudah diakses masyarakat. Apalagi melek teknologi sudah menjadi kewajiban bagi generasi Platinum tersebut, mereka akan sangat mudah memantau apakah HTI benar-benar dijalankan mengikuti prinsip sustainable (berkelanjutan) dan mengikuti prinsip-prinsip pembangunan kehutanan yang berwawasan lingkungan. Masyarakat akan mudah mengeluarkan dan membuktikan isu-isu ketidakseriusan pengusaha HTI menjalankan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Dengan bantuan satelit dan teknologi informasi yang semakin tinggi keakuratannya akan  membuat perusahaan HTI benar-benar dikontrol oleh masyarakat dunia  dan pemerintah.

Isu-isu negatif tentang perusahaan  HTI dan industri pulp and paper akan tetap menjadi hal yang terus menerus dipantau dan dibicarakan masyarakat.
Beberapa isu negatif yang dipermasalahkan adalah :
1.       Pembangunan HTI meningkatkan erosi tanah akibat pembukaan lahan dan kegiatan operasional yang menggunakan alat-alat berat . Erosi tanah ini dihubungkan dengan ketersediaan air tanah dan pengotoran/sedimentasi sungai ( dan sumber air lainnya) bagi manusia.
2.       Pembangunan HTI merusak hutan (ekosistem) di areal-areal konservasi seperti areal gambut, areal dataran rendah/pantai, areal dengan kelerengan curam, sumber air, habitat flora fauna, dsb. Yang paling parah isu bahwa HTI merusak ekosistem masyarakat lokal akan semakin banyak dikeluarkan .
3.       Pembangunan HTI diduga  kurang menjalankan prinsip-prinsip pembangunan hutan yang  berkelanjutan. Masyarakat akan semakin cerdas untuk menilai keberhasilan pembangunan HTI. Masyarakat akan mengetahui apakah HTI yang dibangun memberikan hasil yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dan ramah sosial (global).
4.       Penggunaan base genetic yang rendah terutama penggunaan clone akan menjadi sumber masalah yang diperdebatkan oleh berbagai kalangan.   Walaupun clone dianggap menjadi salah satu teknik untuk meningkatkan produktivitas HTI, tetapi masyarakat semakin cerdas untuk memandang hal-hal negatif yang ditimbulkan clone.
5.       Pembangunan HTI dengan rotasi pendek akan menjadi sumber gas emisi karena proses terbukanya lahan pada saat harvesting dan harvesting akan mengurangi serapan CO2 dan menimbulkan perubahan ekosistem di lantai hutan dan di dalam tanah
6.       Isu tentang jumlah serapan air yang tinggi dan mengakibatkan air tanah menjadi tidak terjaga juga akan dikemukakan kembali, misalnya isu Eucalyptus yang mematikan sumber-sumber air, tanaman Acacia yang bersifat invasive (weed), dll.
7.       Isu penurunan kualitas (kesuburan)  tanah dari daur ke daur berikutnya pada HTI daur pendek.
8.       Isu pembukaan lahan dengan pembakaran dan penggunaan pestisida akan didengungkan sebagai sumber emisi Gas rumah kaca.


BAGAIMANA MENJAWAB ISU NEGATIF KEGIATAN HTI

Dengan teknologi yang semakin berkembang, semakin tingginya tingkat pendidikan, dan semakin tingginya persaingan di dalam elemen masyarakat,  semakin perdulinya semua orang dengan kasus environment (lingkungan), maka dapat diprediksi seluruh kegiatan industri akan disorot dan diawasi oleh masyarakat dengan ketat.  Tidak ada yang dapat dilaksanakan untuk menangkal penilaian masyarakat kecuali dengan bukti dan fakta.

Masyarakat di era Platinum akan melengkapi dirinya dengan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih. Persahabatan seseorang dengan ratusan bahkan ribuan orang lain dibelahan dunia lain bukan hal yang aneh lagi dimasa Platinum tersebut. Berita dari satu negara dalam hitungan detik sudah dapat diketahui jutaan orang diberbagai negara. Fakta dan bukti yang akurat/presisi tinggi akan menjadi senjata yang paling ampuh dalam masa Platinum ini dan peranan ilmu pengetahuan yang multidisiplin dan kemampuan multilanguage akan menjadi modal yang sangat berharga dalam masa ini.

Perusahaan HTI harus mampu mengikuti perkembangan dan tantangan di masa Platinum ini. Banyak hal yang harus dilaksanakan dan disediakan fakta dan buktinya dan tidak dapat disangkal bahwa peranan Teknologi terbaru akan sangat penting dalam penyediaan fakta dan bukti tersebut. Kemampuan personil-personil HTI akan diuji dengan kehandalan mereka memahami bidangnya dengan luas. Pengetahuan dasar tentang hutan dan lingkungan harus ditingkatkan dan disediakan bukti dan faktanya.

Hal-hal yang menjadi pertanyaan dan harus dijawab adalah isu-isu negatif seperti :
-          Benarkah kegiatan HTI menimbulkan atau meningkatkan erosi tanah , pemadatan tanah dan mengurangi ketersediaan air tanah?
-          Benarkan kegiatan HTI menimbulkan perubahan ekosistem , termasuk penyerapan emisi gas rumah kaca dan perubahan struktur flora fauna?
-          Benarkah HTI daur pendek menimbulkan efek penurunan kesuburan tanah?
-          Benarkan species-species fast growing dan exotic species  HTI menjadi penyebab timbulnya hama, penyakit dan gulma  baru bagi tanaman pertanian disekitarnya?
-          Benarkan kegiatan HTI dengan penggunaan pestisida akan merubah struktur ekosistem di dalam tanah dan di atas permukaan tanah?
-          Benarkah kegiatan harvesting HTI (penebangan pohon HTI) menimbulkan efek rumah kaca dan menjadi penyebab perubahan ekosistem di lantai hutan dan di dalam tanah?
-          Benarkah perusahaan HTI menjalankan Sustainable Forest Management dengan serius (terutama aspek Lingkungan dan sosial budaya?) Benarkah HTI menjaga/mengelola seluruh konsesi yang diberikan pemerintah (rakyat)  dengan baik dan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan?
-          Benarkah usaha HTI menguntungkan secara ekonomis dan sosial budaya kepada masyarakat sekitarnya?
-          Benarkah HTI concern terhadap konservasi gen hutan?
-          Benarkan teknologi silviculture menjamin ketersediaan bahan baku untuk industrinya?

Untuk menjawab semua ini, pembuktian dan penelitian yang menyangkut aspek-aspek di atas harus dilaksanakan dengan benar , valid , presisi tinggi dan tentunya dengan menggunakan teknologi-teknologi baru.

Sebelum berlanjut ke penelitian-penelitian tersebut, forester yang bekerja di HTI harus mampu :
-          Memahami komponen-komponen HTI dengan global dan ini terkait dengan ilmu-ilmu dasar seperti Biologi, Kimia, Ekologi, Ilmu Tanah, Fisiologi, Klimatologi, Biokimia, Mikrobiologi, Ekonomi, Statistik dan Matematika, Informatika, Teknik,  dll
-          Memahami dengan detil tentang jenis tanaman yang dikembangkan mencakup aspek ekologi, biologi, dendrologi, fisiologi,  growth model-biometika, ilmu kayu, hidrologi hutan,  genetika, dsb
-          Memahami hubungan lingkungan dengan pertumbuhan tanaman , aspek silvikulture yang berpengaruh dan kendala-kendala teknis di lapangan, misalnya aspek kesuburan tanah, hama penyakit, gulma, jarak tanam, pemupukan, pembibitan, dsb, juga adanya dinamisasi alam akibat kegiatan HTI. Dinamisasi mencakup perubahan-perubahan positif dan negatif sumber daya alam di dalam areal HTI dan di luar kawasan HTI.
-          Memahami pengaruh interaksi berbagai elemen dalam proses pembangunan HTI terhadap keberhasilan pembangunan HTI baik secara kuantitas (growth and yield, finasial-ekonomis) dan kualitas (aspek-aspek sosial, ekologi, budaya,dsb)  atau dapat dikatakan setelah memahami bidang-bidang di atas, maka dilanjutkan dengan penelitian-penelitian dan pembuktian hal-hal yang lebih mendalam (advance) dan spesifik misalnya tentang efek pembangunan HTI terhadap hidrologi tanah, atau efek waktu rotasi terhadap ekosistem, efek harvesting terhadap perubahan mikrobiologi, hidrologi, dan iklim, dsb.


RESEARCH DI ERA PLATINUM

Seperti telah disebutkan di atas, tidak akan dapat dipungkiri pada masa generasi platinum ini, kemampuan manusia akan semakin kompleks dalam memandang suatu problem atau kejadian. Research yang bersifat parsial akan semakin ditinggalkan dan digantikan dengan research yang terpadu (integrated) walaupun tetap harus detil dan akurat. Penciptaan model-model dan persamaan-persamaan matematis penelitian yang terpadu akan semakin maju dengan bantuan komputer dan teknologi yang semakin berkembang. Perkembangan ilmu statistik dan matematika akan semakin melengkapi penelitian-penelitian terpadu tersebut.

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa , Australia dan beberapa negara di Asia akan tetap menjadi pelopor perkembangan ilmu digenerasi plantinum ini seperti pada generasi-generasi sebelumnya. Ketersediaan modal, kemampuan penciptaan teknologi, semangat kerja keras, tingkat kesehatan yang semakin tinggi  dan kemampuan emosional/mental yang positif tetap menjadi nilai plus dari negera-negara tersebut.

Persaingan research  antar negara akan semakin tinggi walaupun persaingan akan semakin sportif /fair karena akan dikontrol oleh banyak negara. Perlombaan penciptaan teknologi baru dan penjualan hak-hak patent teknologi akan semakin tinggi. Dunia akan begitu sempit dengan teknologi baru tersebut. Kebebasan manusia untuk melakukan migrasi dari satu negara ke negara lain akan menjadi gejala yang tidak dapat dihalangi pada masa generasi ini. Tawaran terhadap teknokrat-teknokrat muda untuk menjadi warga negara di negara lain akan semakin kencang dan sulit dihadang. Rasa kebangsaaan akan semakin rendah karena generasi ini akan memandang dunia sebagai rumahnya. Implementasi rasa nasionalisme akan diterjemahkan dengan luas, bukan sekedar tinggal dinegara sendiri tetapi dapat dibuktikan dimanapun dan tetap secara psikologis mengaku sebagai warga negara suatu bangsa.

Hasil-hasil research baik berupa data ataupun barang/material akan semakin bebas diperjualbelikan dan tentunya hasil research yang paling handal dan terbarulah yang akan menjadi material yang paling mahal. Sebenarnya ini juga sudah tampak diera Generasi Y dimana dunia Internet telah menjadi ajang sarana jual beli hasil reserach. Ini bisa kita lihat di berbagai web site Jurnal International yang menyediakan artikel-artikel dari seluruh dunia dan untuk men-download-nya kita harus membayar sekian dollar untuk masing-masing artikel. Informasi akan semakin mahal karena untuk mendapatkannya juga dibutuhkan dana yang besar. Selain itu perharagaan terhadap peneliti dan penulis akan semakin tinggi.

Research di era Platinum akan menjadi pekerjaan yang begitu kompleks. Peneliti-peneliti akan berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan dan teknologi terbaru.Kemampuan peneliti akan diuji dengan keberhasilannya menyajikan data dan informasi yang aktual, akurat dan presisi tinggi. Peneliti akan dihadapkan dengan sistem komersialisasi dengan teknologi informasi yang semakin berkembang dan tentunya kemampuan peneliti menjual jasa dan datanya akan mejadi penentu apakah peneliti itu mampu bersaing di zaman platinum tersebut.

Kerja sama penelitian dengan orang-orang yang menguasai bidang lain akan semakin tinggi dan menjadi keharusan . Seorang peneliti silviculture akan selalu berhubungan dengan peneliti ekonomi dan peneliti bidang statistik yang kompleks, dan tidak jarang nantinya grup-grup peneliti sebuah subject dikehutanan akan tergabung dari berbagai disiplin ilmu. Misalnya untuk menemukan sebuah clone yang unggul maka bidang genetika, statistik, biometrika, ilmu tanah, nutrisi, fisiologi, pest and disease, ekonomi, bioteknologi, hidrologi, ilmu kayu, industri pulp, sosial, mikrobiologi , komputer, managemen keuangan, silviculture,  dsb , akan bersama-sama bekerja dan menganalisa data yang dimiliki bidang masing-masing. Pembahasan dilakukan dengan terpadu  dan kesimpulan yang diambil akan semakin comprehensif dan semakin kompleks. Detil-detil penelitian akan semakin dihargai dan ini akan membuat hasil penelitian akan semakin akurat dan presisi.

Kerjasama penelitian juga akan terbentuk di dunia maya. Tanpa pertemuan fisik orang-orang di dalam grup peneliti , grup peneliti dapat menghasilkan hasil-hasil penelitian yang handal dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang handal. Keberadaan satelit yang dapat diakses dengan mudah, kemampuan bahasa yang multi-language dan sifat sportifitas akan menjadi hal yang umum di era platinum tersebut.


PENUTUP

Era itu sudah di depan kita. Kita tidak mampu membendungnya. Kita bisa mengelak dari era itu dan hasilnya kita akan terpinggirkan dan tenggelam bersama ketertinggalan kita. Saat ini tergantung kepada kita semua, mau ikut serta dan ambil bagian dalam era itu , atau kita masih tetap tidak mau perduli dengan kemajuan zaman tersebut, semuanya kembali kepada diri kita masing-masing. Tetapi satu hal yang harus kita ingat, kita tidak mampu merubah zaman seorang diri, zaman yang mampu merubah seseorang tanpa paksaan.
Selamat menjalani era Platinum dan semoga dunia ini tidak semakin luas dalam pandangan kita. Kalau masih itu yang ada, maka seperti kata si-Nagabonar.............. APA KATA DUNIA ?

Samarinda, 13 Januari 2008


[1] Didasari tulisan tentang Platinum Generation  di Majalah Tempo, Intisari dan Gatra , oleh KALBE Nutritionals

Tidak ada komentar: