Sabtu, 11 Juni 2011

BABU (INEM) DAN MAJIKAN

                   ( photo lukisan  dari www.pyeopyeonsweetgirls.wordpress.com)


Jarang orang menggunakan kata Babu sekarang ini, tidak seperti tahun 70-80 an lalu,  konon katanya istilah BABU itu mengandung makna yang lebih kasar, dan digantikanlah dengan istilah PEMBANTU atau PRAMUWISMA yang konon katanya bermakna lebih halus, lebih sopan, lebih manusiawi, lebih bermartabat...........

Ternyata manusia dan masyarakat berubah……..

Tetapi saya buat Judul dengan menggunakan BABU karena saya tidak punya tendensi apa-apa dengan istilah itu. Bagi saya BABU tetap sebuah kata yang bermakna bermartabat, bermanusiawi, dan berkesopanan tinggi. Kalau ada yang merasa istilah BABU itu kasar, tidak sopan, sangat tidak manusiawi, itu hak mereka............ Saya tidak merubah persepsi saya, BABU itu kata elegan dan penuh pesona.

Sama juga dulu orang mengatakan LONTE, pernah diganti jadi PELACUR, terus diganti lagi dengan WANITA TUNA SUSILA, tapi tak lama dirubah lagi jadi PSK (PEKERJA SEX KOMERSIAL). Bagi saya mah sama saja, itu permainan kata-kata, saya tetap suka menggunakan kata LONTE atau PELACUR. Itu kata yang bermartabat, sopan, elegan, dan spesifik. Saya tidak punya persepsi buruk terhadap kata-kata itu. Itu semua sopan dan bermartabat.

Ada lagi istilah yang mengganti istilah BURUH menjadi PEKERJA atau KARYAWAN. Bagi saya itu permainan kata-kata yang dibuat dengan alasan ”pura-pura” meningkatkan martabat dengan merubah kata-kata. Buruh tetap pekerja, dan pekerja itu karyawan. Jadi Buruh adalah Karyawan. Sama-sama pencari uang dan pencari hidup pada sebuah perusahaan, lembaga, atau badan usaha lainnya........, pekerja alias buruh mendapatkan upah/gaji dari majikannya, atau pemilik perusahaan, atau pemegang saham badan usaha itu. Jadi itu sama dengan BABU dan Majikannya. Babu mendapat upah/gaji/fasilitas dari Majikannya.

Cerita tentang BABU dan Majikannya, ada sebuah kisah atas diri seseorang bernama INEM. INEM ini sejak usia 18 tahun sudah menjadi BABU diberbagai rumah majikan yang menggunakan jasanya sebagai pembantu rumah tangga. INEM begitu terampil mengerjakan pekerjaan rumah ; memasak, mencuci, menyetrika, memandikan anak majikan, menyiapkan makanan, memperbaiki alat-alat rumah sederhana yang rusak, belanja, mencuci mobil, dsb. Dengan bertambahnya keterampilan, si INEM semakin disayangi dan dihargai majikan-majikannya. Sudah 5 kali INEM berganti majikan. INEM banyak merasakan suka duka dengan berbagai tipe majikan.  Si INEM juga berubah drastis . Pada awalnya dia hanya bisa memasak menggunakan Kompor minyak tanah ( zaman tahun 1980-an), ketika dia baru saja mengambil jalur professi sebagai Babu begitu dia tamat SMP. Tahun 1990-an , dia sudah mahir menggunakan kompor gas LPG, dan sekarang dia sudah biasa dengan Microwave dan kompor listrik yang menggunakan Remote control dan Timer.  Dulu INEM mencuci pakaian ke sungai atau menimba air dari sumur kedalaman 20 m, sekarang INEM sudah tinggal putar keran dan tombol mesin cuci teknologi terbaru, dan pakaian langsung bersih, sudah dibilas, dan sudah kering.  INEM berubah.  Dulu INEM masih pakai kain jarik dan kebaya, sekarang INEM sudah memakai hot pants dan sepatu hak tinggi. Walau INEM sudah berumur 40-an, sekarang INEM sudah biasa belanja ke Supermarket dengan celana pendek dan kaos ketat, kalau dulu belanja ke pasar becek pakai kain dan kebaya.  INEM berubah............. Dia mengenal perawatan diri dengan Pedicure dan Manicure, juga memahami apa itu SPA, Body Therapy , dan trend life style masa sekarang. Dulu INEM taunya memasak nasi goreng, rawon, lontong dan pecal, ikan goreng sambal terasi, tumis kangkung..... tetapi sekarang INEM sudah tau memasak Sukiyaki, Shabu-Shabu, T-Bone Steak, Shusi, Tom-Yam, Cha Jamur , dan sudah terbiasa dengan Hot-dog, Sandwitch, Hamburgerr, Salad, dll.  Dia sudah faham perbedaan Breakfast, Brunch, Luch, Dinner, Dessert, Appetizers, Maincourses,  Pudding, Meat, Pasta, dan istilah lain di dunia ”permasakan dan permakanan”.

Perubahan zaman telah merubah Inem jadi BABU professional......... bukan oleh keinginan majikan-majikannya, tetapi atas kemauan dan keinginan INEM sendiri , agar dia tidak dilindas zaman dan dia ingin lebih dihargai karena professinya dan keterampilannya.................... INEM tidak perduli istilah BABU, PRT, PRAMUWISMA atau yang lainnya. Dia hanya fikir, professinya akan menentukan apa dirinya, bukan istilah yang dicapkan kepadanya.


 Sekarang INEM diperebutkan majikan-majikan di kompleks perumahan dimana dia berkarya . Dia saat ini berkarya pada majikan yang memberi harga sekitar 5 juta rupiah per bulan, bukan karena INEM sexy atau pelayan sex ( seperti di sinetron dan film-film Indonesia itu), tetapi karena memang INEM adalah BABU professional dan selalu berubah mengikuti zaman........ bukan mengikuti maunya Majikan.  INEM sangat yakin (alias PEDE), bahwa jika satu majikan tidak memberikan hak-haknya atau berkeinginan melakukan hal-hal yang melanggar perjanjian, maka dia dengan segera mengambil sikap. Dia faham Undang-Undang dan peraturan yang berlaku, tapi INEM juga tetap bersikap elegan , dia punya nomor-nomor Instansi yang mudah dia SMS, Call, atau Chatting.  Bahkan Inem punya blog yang menuliskan tentang pemikirian-pemikirannya, nama blognya. www.inembabu.blog.com. INEM  memiliki Handphone keluaran terbaru dengan teknologi 3.5 G,  dan dia tau dan terampil memanfaatkan itu untuk kegiatan professional. INEM sangat faham menggunakan semua fitur-fitur di HP, dia bisa memanfaatkan GPS tracking, dia bisa memanfaatkan Emergency Call, dia faham penggunaan Web Cam;  Dia punya nomor-nomor penting di HP nya seperti  nomor telepon Rumah Sakit, Polisi, Pemadan kebaran, PLN, PDAM, Telkom, BANK, Terminal, Bandara, LBH, Radio, Televisi, Service TV, Service Kulkas, Mekanik, dll, dan tentunya tidak lupa nomor-nomor sahabatnya yang selalu diajak chatting , facebookan, twiteran, dikala senggang.  . INEM juga faham bagaimana cara berhemat Energi,  cara berbelanja dengan baik, cara menghemat biaya rumah tangga, cara mengelola Sampah Organik dan Anorganik, cara – cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) , dll.  INEM tau harga-harga  barang dari website Departemen Perdagangan dan website Supermarket. Yang hebatnya INEM mengikuti juga perkembangan Politik , Hukum,  dan Budaya di negara ini, dia juga mengikuti perkembangan  Olah raga (catatan : Inem pencinta club Liverpool) , Seni, Film, Kuliner, Wisata, Mancing Mania, sampai masalah-masalah Lingkungan.  INEM TELAH BERUBAH ............ bukan karena majikannya, Tetapi atas KEINGINAN dan KEMAUANnya sendiri.... INEM tidak perduli apakah dia disebut BABU atau apapun........ dan dia tidak perduli siapa majikannya, dia hanya ingin dinilai berdasarkan PROFESSIONALnya.................. Dia punya sikap jelas, dan punya norma-norma yang dikendalikan dengan benar. INEM tetap memegang prinsip tata krama, sopan santun, jujur , etika, dan berwibawa.  INEM terinspirasi oleh Good Governance yang sering dia dengar di TV.


Professional menurut INEM, bukan hanya soal terampil dibidangnya, bukan hanya karena kehandalan skill,  tetapi juga punya sikap mental yang baik. Sikap mental untuk disiplin, bertanggungjawab penuh terhadap tugas, integritas tinggi terhadap professi, dan selalui termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja.  Intinya dia sadar, perubahan diri sendiri ke arah yang lebih baik itu atas kemauan dan motivasi diri sendiri, bukan karena keinginan atau desakan orang lain.  INEM tidak pernah mengatakan dia punya pengalaman belasan tahun jadi BABU, dia hanya sampaikan, dia telah berubah sejak belasan tahun lalu. INEM tau, saat itulah dia semakin yakin dihargai , dihormati sebagai insani,  baik secara martabat , harga diri maupun finansial..... (bagaimanapun INEM tetap sadar, finansial masih menjadi andalan di zaman ini, walau dia tetap punya prinsip, UANG harus didapat dengan Keterampilan, pengetahuan dan Mental yang handal............)

Pertanyaannya........... apakah saya yang notabene sebagai BURUH bisa mengikuti sikap INEM??

2 komentar:

dadang mengatakan...

akhirnya ketemu juga sang inem yg profesional,,,hahahahaha

Maurits Sipayung mengatakan...

Mas Dadang....profesional menurut saya adalah pilihan... kalau untuk ini saya berprinsip tak perlu saya lirik kiri kanan sekitar saya... saya berusaha mengikuti jejak Inem.... hehehehh