Minggu, 26 Juni 2011

Bertanya Dalam Hati



Ketika kulihat sebuah acara TV luar negeri yang menyajikan sebuah realita show perjuangan 3 pria untuk bertanding melewati ganasnya alam di Kutub Selatan, terbersit di fikiran sebuah pertanyaan, " apa yang mereka cari ?" . Selanjutnya muncul juga dalam benak , "apa mungkin saya seperti mereka?". Dan pertanyaan itu hanya muncul saat acara TV tersebut berlangsung........... setelah itu saya butakan lagi hati dan benak.... tanpa pertanyaan!!!

Keberhasilan orang lain mencapai sebuah keberhasilan atas niat dan tujuannya sering hanya sekedar sebuah tontonan yang terasa artinya ketika acara berlangsung.  Seusai itu, semua berlalu seiiring dengan ada tulisan "The End" atau "Tamat" pada acara tersebut.  Kadang bahkan, setelah beberapa hari kemudian, ketika ada acara yang menarik, kembali lagi benak dan hati bertanya yang sama " apa yag mereka cari?" dan "apakah saya bisa seperti mereka?". Pertanyaan yang berulang-ulang dan menghilang berulang-ulang tanpa bekas, tanpa makna yang terealisasikan.

Suatu hari, saya menonton sebuah acara TV Nasional tentang penggalangan dana untuk bencana alam di berbagai daerah di Indonesia. Dengan berbagai cara, ternyata orang bisa dan mampu dan yang paling hebatnya lagi, mau berbuat itu . Kembali pertanyaan , "apa yang dicari orang-orang yang melakukan penggalangan dana itu?" , dan "apakah saya bisa melakukan hal seperti itu?"

Itupun pertanyaan yang hanya muncul saat menonton acara TV tersebut, setelah itu, tak tergerak hati untuk paling tidak memberikan sumbangan Rp. 5000, - ke rekening yang diumumkan.  Memanglah.... saya masih pada level , "salut" dan "terharu" atas perjuangan, keberhasilan, dan pencapaian orang lain..... hanya sekejab dan setelah itu kembali lagi saya menjadi diri saya sendiri..... dengan hati sendiri, dengan langkah yang sama seperti dua, tiga, empat atau dua puluh tahun lalu............ Hati kecil bertanya, " apa yang kau capai Maurits?"...... dan dijawab oleh hati disebelahnya, " hahahahahahhaha..... "

Level bangga, salut, terpana atas usaha, pencapaian, prestasi orang lain harusnya bukan sekedar mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengapa mereka bisa dan mau melakukan. Itu harusnya yang saya fikirkan dan yang lebih penting lagi adalah melakukan langkah-langkah yang semangatnya sama seperti mereka. Makanya dalam status hari ini saya sangat senang dengan motto keponakan saya yang berbunyi " Loe bisa.... guwa juga bisa...."

Dan bukan hanya sekedar ucapan, motto.................. JUST DO IT.......... harus dan harus dijalankan,  dan perlahan saya yakin saya bisa seperti mereka, paling tidak saya harus pernah mengatakan kepada hati saya , " eh Maurits... loe bisa juga ya.......???" ...

"Bisa................................!"

Tidak ada komentar: